Sejarah Postcrossing dan Kartu Pos Pertamaku

hobi bertukar kartu pos

Pernah nih saya ditanya, sejak kapan punya hobi mengoleksi kartu pos?

Saya mulai mendaftar dan buka akun di postcrossing.com tanggal 26 Agustus 2013. Bagi yang baru pertama kali membaca cerita tentang berkirim kartu pos di blog ini, saya berikan sedikit informasi tentang platform web tadi ya. 



Sejarah Terbentuknya Postcrossing


Proyek Postcrossing dibuat pada tahun 2005 oleh Paulo Magalhães saat masih mengenyam pendidikan di Portugal. Paulo sangat menikmati saat-saat menerima surat dan kartu pos dari teman, keluarga, atau dari siapa pun di dunia. Setiap kali mendapati kartu pos berada dalam kotak suratnya, dia akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. 

Paulo meyakini bahwa di luar sana masih banyak sekali orang yang memiliki minat sama, tapi belum ada media yang mempertemukan mereka semua. Hal itulah yang memantik idenya untuk merancang platform online yang dinamakan sebagai Postcrossing. Tujuannya untuk menyatukan orang-orang dari seluruh penjuru dunia, tak peduli apa negaranya, berapa umurnya, jenis kelamin, ras maupun keyakinan.

Pada tanggal 14 Juli 2005 secara resmi platform web postcrossing.com diluncurkan dan bisa diakses oleh siapapun. Paulo dibantu oleh Ana Campos yang mendesain logo awal Postcrossing.

Jadi gitu deehh sejarah Postcrossing. Saya baru bergabung di platform ini 8 tahun sejak Postcrossing mulai digunakan oleh banyak peminat tukar-menukar kartu pos. Tak terasa sudah 11 tahun lebih. Namun jika dibandingkan dengan anggota yang lain, keaktifan untuk berkirim kartu pos tidak terlalu tinggi. Dalam kurun waktu sekian itu, saya hanya mengirim 395 kartu hingga saat ini, sedangkan anggota-anggota lain ada yang sampai ribuan kartu.


Bagaimana Cara Bertukar Kartu Pos Melalui Postcrossing?


Pada artikel sebelumnya saya sempat menulis bahwa apa yang disebut jadul oleh sebagian besar orang ini, ternyata telah memadukan kecanggihan teknologi internet dengan aktivitas mengirim kartu pos secara fisik. Iya, tetap harus ada kartu posnya, ada perangkonya dan dikirim melalui kantor pos.

Platform web Postcrossing hanya membantu kita untuk mendapatkan alamat orang lain yang hendak kita kirimi kartu pos. Saat meminta alamat di web untuk anggota baru, kita hanya akan dibolehkan mendapat 5 alamat saja. 

Jika nanti kartu pos yang kita kirim telah diterima oleh 5 orang itu, baru kemudian secara acak sistem akan membagikan alamat kita kepada orang lain sebagai balasannya. Jadi kita mendapatkan balasan kartu pos bukan dari orang yang kita kirimi tadi ya, tapi dari anggota Postcrossing lain yang dipilih oleh sistem secara random.


cara bertukar kartu pos di postcrossing

Saya sertakan ilustrasi yang diambil dari web Postcrossing agar teman-teman bisa lebih memahami cara kerja sistem bertukar kartu posnya.

  1. Setelah mendaftar dan punya akun di postcrossing.com kita bisa minta alamat untuk mengirim kartu pos. Sistem akan menginformasikan kepada kita siapa saja yang bisa dikirimi kartu pos. Ada nomor identitas khusus yang harus kita cantumkan di dalam kartu pos yang nantinya akan jadi data untuk diregistrasikan oleh penerimanya. Contoh nomor identitas itu jika kita berasal dari Indonesia, maka akan dimulai dengan kode ID, misal ID-433840 (ini nomor kartu pos yang terakhir saya kirimkan saat ini).

    Tulis nama dan alamat yang kita dapat dari web, sertakan juga dengan perangko sesuai tarif yang ada di ketentuan Posindo. Tabel tarif ini bisa di-download dari Kepmen Kominfo no. 222 tahun 2022. Teman-teman bisa googling sendiri nanti ya.

  2. Kirimkan kartu pos yang sudah lengkap dengan nama, alamat, perangko dan pesan-pesan singkat yang kita tulis di dalamnya melalui Kantor Pos. 

  3. Jika kartu pos yang kita kirimkan tadi telah sampai ke penerimanya dan diregistrasikan, maka sistem akan secara acak memilihkan anggota yang lain untuk mengirim kartu pos kepada kita. Yeaayy... senang sekali loh ketika pertama kali saya menerima kartu pos secara official dari Postcrossing.

  4. Buka akun Postcrossing kita, masukkan nomor identitas yang tercantum di dalam kartu pos yang kita terima itu. Jika sudah oke, maka sistem akan kembali mengacak data tersebut. Si pengirim tadi akan mendapatkan balasan kartu pos dari orang lain dari belahan dunia yang berbeda.


Gimana, seru kaaan... Sudah bukan lagi kegiatan yang kuno jika telah menggunakan kemajuan teknologi untuk menyalurkan hobi lama ini. Teman-teman yang sama sekali belum pernah berkirim kartu pos, bisa banget ikutan mencoba melalui platform web postcrossing.com.



Kartu Pos Pertama 


Saat bergabung ke platform resmi Postcrossing, saya tidak langsung mengirimkan kartu pos. Masih melihat dulu bagaimana cara teman-teman yang lain mengirimkannya. Saya juga bergabung di Komunitas Postcrossing Indonesia agar bisa bertemu dengan banyak teman yang punya hobi sama.

Setelah cukup percaya diri, maka pada 14 November 2013 baru lah saya mengirimkan kartu pos pertama ke luar negeri. Saya memperoleh alamat pengiriman ke Jerman dengan nomor identitas ID-76285 waktu itu.


Kirim kartu pos pertama dari indonesia

Kok bisa saya ingat pasti tanggal pengiriman itu? Ya, di web postcrossing.com terdapat data-data lengkap pengiriman dan penerimaan masing-masing kartu pos. Jadi tinggal tengok-tengok ke akun aja, semuanya ada di situ.

Kartu pos pertama saya itu sampai di Jerman dan diregistrasikan oleh pengirimnya pada tanggal 8 Januari 2014. Perjalanan kartu pos ini memakan waktu 56 hari. Lama juga ya hehehee... Ya maklum lah, namanya juga kiriman pake perangko. Itulah mengapa pengiriman surat atau kartu pos dengan menggunakan perangko disebut juga snail mail. Kayak siput jalannya. 


Nah, setelah penerima di Jerman tadi meregistrasikan nomor identitas kartu pos saya, maka sistem akan merekomendasikan saya kepada anggota Postcrossing lainnya yang kebetulan sedang meminta alamat ke web. Maka saya pun mendapatkan balasan kartu pos ini :


Kartu pos dari belarus


Kartu pos ini berasal dari Belarusia, dikirim dari sana tanggal 11 Januari 2014 dan saya terima tanggal 14 Februari 2014, berarti kartu pos ini berada di perjalanan selama 34 hari. 

Yeayy.. senang sekali saat mendapatkan kartu pos pertama dengan ilustrasi City Hall yang berada di Minsk, ibukota Belarusia. Kisah tentang kartu pos itu sudah pernah saya tuliskan di : City Hall of Minsk Belarus.

Saya senang sekali melihat tulisan tangan pengirimnya dan kisah singkat yang diceritakannya melalui lembar kartu pos yang tak seberapa itu. Apalagi kartu pos itu disertai perangko yang cantik-cantik, waaahh tambah suka deh. 

Selembar kartu pos hanyalah lembaran kertas tak berharga bagi yang tidak memiliki hobi sama. Bagi pegiat Postcrossing, kartu pos yang datang ke rumah merupakan benda istimewa yang memiliki nilai tersendiri di dalam hati. 

Bagi saya pribadi, setiap kartu pos yang datang bisa menjadi jembatan untuk menyeberangi tempat-tempat lain di dunia yang hingga saat ini belum bisa saya capai. Seperti ikut berada di tempat yang ditunjukkan di dalam kartu pos itu deh. Jalan-jalan murah meriah versi saya ya gitu itu. 


16 Comments

  1. Wah seru juga yaa bisa mengirimkan atau mendapatkan kartu pos secara random. Jadi semacam kejutan gitu. Tapi ya lama juga proses pengiriman. Maklum sih antar negara, jadi butuh waktu proses yang lama. BTW, jadi ini tetap berkirim kartu pos secara fisik ya? Di website cuma cari alamatnya saja? Masih awam banget nih. Newbie getoh, wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, harus kirim secara fisik. Di artikel sudah saya tuliskan dengan bold dan underline, kak.

      Delete
  2. Aku tuh suka sekali membayangkan punya teman pena. Tukar-menukar kabar lewat kartu pos begini. Asyik banget bisa sekalian mengoleksi perangko dari berbagai belahan dunia.

    ReplyDelete
  3. Daku membayangkan serunya itu pas menerima postcard, karena pakai sistem acak ya, sehingga gak bakal jadi kejutan banged dan berdebar

    ReplyDelete
  4. Berbahagia yang memiliki hobi bertukar kartu post dan sekarang masih difasilitasi dengan adanya web ini
    Semakin banyak nambah teman dan kartu pos dari luar negeri ya jadinya...

    ReplyDelete
  5. Unik banget komunitasnya. Kirain kita akan menerima kartu pos dari yang kita kirim. Ternyata yang membalas itu malah dari sistem dan yg mengirim itu org lain yak. Seru bgt nih. Kita ga akan tahu siapa yg membalas kartu pos kita.

    Ternyata lama jg ya pengirimannya. Apakah krn biayanya murah, jd ya kita hrs rela perjalanannya kyk siput. Tp di situlah keseruannya. Harap2 cemas menerima balasan kartu pos. Hehe.

    ReplyDelete
  6. Wah hobi yang unik dan seru banget. Kirim-kirim kartu pos dengan inovasi teknologi, jadi bisa lihat data-datanya juga lengkap ya. Seru banget sih tapi lama banget ya ngirimnya, pasti prosesnya itu yang bikin bahagia banget ya kaya nungguin apa gitu, hehe.

    ReplyDelete
  7. Wah, saya baru tahu sistemnya seperti ini, Mbak. saya kira saling berkirim kartu pos ke seseorang. Jadi memang postcrossing.com ini sangat membantu ya, Mbak. Walau pengirimannya membutuhkan waktu lama. Tapi senang ya, Mbak mendapatkan kartu-kartu pos dari luar negeri. Jadi pengin ikutan juga.

    ReplyDelete
  8. Menarik ya postcrossing ini saya jadi ingin mencobanya juga, bertukar cerita dan pengalaman tentunya, jadi ingat jaman punya sahabat pena dulu

    ReplyDelete
  9. Wah Mnak Uniek hobinya sama kaya mbak Rahma blogger Surabaya ya... kalau aku dulu suka ngumpulin perangko, tapi sayang album perangko saya hilang sewaktu saya tinggal ngekos, jadi enggak semangat lagi...

    ReplyDelete
  10. Kalau saya dulu koleksinya perangko, mba Uniek, alias filateli. Tapi ya gitu deh, seiring berkurangnya pengiriman surat lewat pos, berhenti pula ngumpulin perangkonya. Tapi yang sudah terkumpul masih kusimpan.
    Btw postcrossing ini menarik, bisa tukar-tukaran kartupos antar negara. Sayangnya baru tahu sekarang. Apa masih mungkin buat memulainya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin saja mbak, banyak kok yang baru mulai. Selama udah bikin akun di platform postcrossing, selalu bisa berkirim kartu pos.

      Delete
  11. Seru, ya. Btw, melihat tulisan tangan dari orang-orang di negara berbeda juga seru. Seperti beda bangsa, beda karakter tulisan tangannya.

    ReplyDelete
  12. Terima kasih, ka Un.. informasi ini yang sangat aku butuhkan, karena pingin banget mencoba postcrossing.

    Jadi, sewaktu menulis messages di kartu pos-nya, gak bisa spesifik untuk seseorang yaa.. Tapi kalau baru pertama, mungkin juga gak bisa terlalu akrab yaa.. mungkin hanya sapaan hangat dalam memulai perkenalan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa spesifik koq, saat mendapatkan alamat itu ada biodata si penerima. Rata2 mereka menyebutkan tinggal di mana dan apa hobinya. Bisa jadi ide menulis pesan dari hal2 tsb.

      Delete
  13. Postcrossing adalah perpaduan unik antara sejarah dan teknologi. Kartu pos pertama Mbak Uniek membawaku kembali ke cerita masa lalu, saat komunikasi masih dilakukan secara fisik. Namun, berkat internet, hobi ini bisa dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia ya mbak. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan! tetep bisa eksis dan menyenangkan

    ReplyDelete