Mengenal Yaateeh dari Postcrossing

yaateeh salam khas suku navajo amerika

Ada satu hal menarik yang saya temukan setiap kali membuka akun Postcrossing milik saya. Di bagian kanan atas akan selalu ada salam sapaan untuk kita. Uniknya, salam sapaan atau greeting itu disampaikan dalam berbagai bahasa.

Kapan hari pas buka akun, perhatian saya langsung tertuju agak lama pada salam sapaannya. Biasanya kan paling hello, bravo, merhaba, salut, dan sapaan yang umum diketahui. Kali ini kok ada salam Yaateeh.

Coba deh teman-teman lihat di pojok kanan atas gambar di awal artikel ini, ada tulisan: Yaateeh Uniek. Cara menuliskannya pun ada tanda baca di atas huruf-hurufnya.

Penasaran banget dong itu salam dari negara mana. Langsung deh klik kanan di kata Yaateeh tadi. Oleh Postcrossing ditulis keterangan jika Yaateeh ini greeting a la Navajo.

Nah, daerah mana lagi itu Navajo. Kayak pernah dengar, tapi kok not so sure yaaa... 


Yá'át'ééh - Salam Sapaan Suku Navajo di Amerika


Ternyata, setelah mencari informasi dari beberapa sumber, ketemu deh jika Yá'át'ééh ini merupakan salam dalam bahasa Navajo, salah satu suku asli di Amerika.

Apa sih maknanya?

Secara umum, Yá'át'ééh digunakan sebagai salam, mirip dengan "halo". Namun jika ditelusur secara harfiah, terjemahan lebih kepada "baik" atau "sehat."

Beda wilayah, beda pula diksi dari penggunaan suatu kata. Yá'át'ééh ini dalam penggunaannya juga bisa mengungkapkan bahwa sesuatu itu baik atau menyenangkan. Tergantung konteksnya, salam ini juga bisa digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Penting untuk dipahami bahwa bahasa Navajo memiliki makna budaya yang sangat dalam. Jadi, meskipun dapat diterjemahkan menjadi "itu baik," Yá'át'ééh juga memiliki makna yang lebih dalam yang berkaitan dengan kesejahteraan dan keseimbangan.

Oleh karena itu, meskipun "halo" adalah terjemahan yang sederhana, "Yá'át'ééh" memiliki makna yang lebih mendalam.

Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa melihat video berikut ini yang saya temukan di youtube:



Sejarah Penduduk Asli Amerika


Memahami sejarah masyarakat asli Amerika di Amerika Serikat tuh cukup kompleks. Ada berbagai kesedihan yang terkandung di dalamnya. Penduduk asli ini malah justru harus mengungsi dari tanah yang telah mereka huni ratusan tahun lamanya. 

Untuk mengetahui gambaran umumnya, laju peradaban budaya suku asli Amerika dapat dibagi dalam beberapa masa.


1. Era Pra-Kolonial

Jauh sebelum kedatangan orang Eropa, Amerika Utara merupakan rumah bagi bangsa-bangsa pribumi yang beragam. Masing-masing memiliki budaya, bahasa, dan sistem pemerintahan yang unik. Masyarakat ini masih hidup secara nomaden. Mulanya hidup dari berburu saja, hingga lama-kelamaan mulai masuk ke peradaban pertanian yang jauh lebih kompleks.

Mereka memiliki pengetahuan ekologi yang mendalam dan praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Ada hubungan yang sangat erat antara manusia dengan bumi yang dihuninya.

Nenek moyang masyarakat pribumi Amerika bermigrasi dari Asia sejak ribuan tahun yang lalu, menyebar ke seluruh Amerika.


2. Periode Kolonial dan Ekspansi

Kedatangan penjajah Eropa menimbulkan konsekuensi yang tragis untuk bangsa asli Amerika, termasuk paparan penyakit yang mana penduduk asli tersebut belum memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Sebagai imbasnya, terjadilah penurunan populasi besar-besaran.

Lalu muncul pula konflik atas tanah dan sumber daya yang makin hari makin meningkat. Penduduk pribumi harus berperang melawan penjajah ini. Minimnya persenjataan modern membuat mereka kalah perang dan harus mengalami  pengusiran paksa.

Pemerintah AS menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk menggusur dan mengasimilasi populasi penduduk pribumi.


3. Wilayah Reservasi bagi Suku Indian (suku pribumi Amerika)

Sistem reservasi muncul sebagai sarana untuk membatasi suku-suku asli Amerika ke wilayah yang ditentukan, seringkali mereka harus pindah ke wilayah-wilayah yang tandus dan gersang.

Berbagai perjanjian terkait hak-hak yang bisa diperoleh oleh suku-suku Indian ini sering dilanggar oleh pemerintah Amerika Serikat dan berujung pada pengusiran paksa penduduk asli tersebut. Hiks, suku-suku asli cikal bakal Amerika ini justru mengalami penderitaan yang luar biasa di tanah mereka sendiri. 

Pemerintah AS juga menetapkan berbagai kebijakan asimilasi. Sekolah asrama didirikan dengan tujuan mengasimilasi anak-anak dari suku asli Amerika agar identitas budaya mereka lambat laun hilang dari peradaban. 


suku navajo penduduk asli amerika
Suku Navajo, salah satu suku asli Amerika, sumber foto: Cheri Roster (pinterest)


Mengapa sih harus ada wilayah reservasi ini?

Alasan utama pembuatan reservasi jelas untuk mengalihkan tanah yang dihuni masyarakat pribumi Amerika menjadi pemukiman bagi kaum kulit putih atau pendatang dari Eropa. Selain itu hal ini bertujuan untuk mengendalikan dan membatasi populasi pribumi. 


Namun apa yang terjadi? Dengan dibuatnya wilayah reservasi bagi suku-suku Indian, mereka justru menghadapi kemiskinan dan tak bisa berkembang kekuatan ekonominya. Ngenes juga yaaa...



Kehidupan Pribumi Amerika Modern


Saat ini, masyarakat asli Amerika ada yang tinggal di dalam maupun di luar reservasi. Cara mempertahankan identitas budaya  pun beragam. Mereka secara aktif terlibat dalam pembangunan ekonomi, revitalisasi budaya, dan advokasi untuk hak-hak yang mereka miliki.

Banyak orang pribumi yang tinggal di kota modern dan merupakan bagian dari setiap aspek masyarakat modern, sambil tetap menjaga identitas budaya mereka.

Komunitas suku-suku asli Amerika terus menghadapi tantangan seperti kemiskinan, kesenjangan kesehatan, dan perlindungan warisan budaya mereka. Namun, sudah ada upaya berkelanjutan untuk mengatasi ketidakadilan sejarah dan mempromosikan kedaulatan suku dari orang-orang keturunan Indian ini bagi kaumnya.

Terlepas dari trauma sejarah, ada kebangkitan yang kuat dari budaya, bahasa, dan tradisi masyarakat asli Amerika. Seniman, penulis, dan aktivis pribumi memainkan peran penting dalam berbagi cerita dan perspektif sejarah suku-suku Indian yang merupakan cikal bakal penduduk Amerika.




Referensi:

  • https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Native_Americans_in_the_United_States
  • https://www.britannica.com/topic/Indigenous-American-peoples
  • https://www.loc.gov/classroom-materials/immigration/native-american/
  • https://www.digitalhistory.uh.edu/era.cfm
  • https://www.nativehope.org/native-american-history/

12 Comments

  1. Suku Navojo berarti orang Indian ya? Sedih sekali ketika dulu mereka malah ditaruh di area khusus padahal masyarakat asli (yg terjajah). Tapi Alhamdulillah masih ada anak keturunannya sehingga suku Navojo tidak punah.

    ReplyDelete
  2. Keren sekali dari hobi saling bertukar kartu pos ini ya, Mbak. Tidak hanya bertambah poscard, tapi juga pengetahuan. Contohnya soal ucapan salam Yaateeh ini. Saya juga baru tahu, dan ternyata berasal dari salah satu suku asli di Amerika.

    ReplyDelete
  3. Keren sekali dari hobi saling bertukar kartu pos ini ya, Mbak. Tidak hanya bertambah poscard, tapi juga pengetahuan. Contohnya soal ucapan salam Yaateeh ini. Saya juga baru tahu, dan ternyata berasal dari salah satu suku asli di Amerika.

    ReplyDelete
  4. Miris sekali ya. Di mana penduduk pribumi malah seolah tidak memiliki hak untuk tinggal di tanah Amerika yang sudah mereka huni ratusan tahun lamanya.

    Senengnya berkirim post card dengan teman-teman baru di belahan bumi lainnya tuh ya gini. Kita jadi bisa belajar budaya negara lain.

    ReplyDelete
  5. Postcrossing memang penuh kejutan budaya. "Yaateeh" dari bahasa Navajo ini contohnya, salam yang bukan sekadar "halo", tapi sarat makna kesejahteraan. Penasaran juga dengan suku Navajo, jadi ingin tahu lebih banyak tentang budaya mereka.

    ReplyDelete
  6. Suku Navajo ini mirip² suku indian kali yak, sama² penduduk asli Amerika. Seru juga ya aktivitas postcard ini, bisa belajar bahasa asing juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada banyak suku Indian, mas, salah satunya Navajo itu. Ya kayak kita di Indonesia, ada yang suku Jawa, Sunda, Madura, Sasak, dll.

      Delete
  7. Seru ya kak akun Postcrossing ini. Secara tdk lgsg kita jd belajar budaya di dunia. Aku kira Navajo itu nama negara. Ternyata malah nama suku. Gila, Postcrossing sampe menyasar suku2 di dunia.

    Jadi penasaran, apakah suku2 di Indonesia jg masuk Postcrossing ini ya. Tugas pemerintah nih bs ngenalin suku2 di Indonesia ke seluruh dunia. Ini bs jd promosi pariwisata paling simpel tp bs mengena ke konsumen yg tepat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, iyaa... bagus juga ya klo sapaan masing2 daerah di Indonesia masuk ke laman Postcrossing.

      Delete
  8. Ini mirip suku Aboriginnya Australia yaa mba yg akhirnya juga kegeser sama sukunya penjajah. Sedih banget. Btw cara baca sapaannya kek berbelit lidah akuu -__- belum terbiasaa aja kali ya wkkw

    ReplyDelete
  9. Ya Allah, kerennya Amerika seandainya suku-sukunya masih banyak yang terlindungi, ya. Duh Alhamdulillah banget kalau gitu, meski Indonesia dijajah bertahun-tahun sama Belanda, tapi suku-sukunya tetap bertahan sampai sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena beda tujuan dalam ekspansinya. Belanda ke bumi kita dalam rangka mencari rempah2. Ambil dan dijual di negaranya sana. Klo di Amerika beda kasus sepertinya. Orang Eropa migrasi ke benua Amerika memang untuk menetap, bukan sekadar mencari kekayaan alam yang mau dibawa balik ke negara aslinya.

      Delete