Di tengah kemajuan teknologi dan kemudahan komunikasi digital, siapa sangka bahwa hobi bertukar kartu pos masih memiliki daya tarik tersendiri? Meskipun jaman telah beralih dari surat-menyurat manual ke pesan instan dan media sosial, bertukar kartu pos tetap memberikan pengalaman yang tak tergantikan.
Apa saja sih yang dirasakan ketika menekuni hobi yang satu ini?
Berdasarkan apa yang saya rasakan selama menjalankan aktivitas bertukar kartu pos, baik dengan teman sekomunitas ataupun dengan orang lain yang sama sekali belum saya kenal sebelumnya, pengalaman batin yang saya alami berupa:
Nostalgia dan Sentuhan Personal
Bertukar kartu pos menghadirkan nuansa nostalgia yang kuat. Setiap kartu pos bukan sekadar pesan, tetapi juga bukti fisik dari hubungan antarpersonal yang terjalin.
Melalui tulisan tangan, pilihan kartu, dan perangko, penerima dapat merasakan usaha dan perhatian yang diberikan oleh pengirim.
Menjelajahi Budaya dan Seni
Hobi ini juga membuka peluang untuk menjelajahi budaya dan seni dari berbagai penjuru dunia. Kartu pos sering kali menampilkan pemandangan khas, seni lokal, atau festival yang merepresentasikan identitas suatu daerah.
Dengan demikian, setiap kartu pos menjadi jendela kecil yang membawa penerima ke tempat-tempat yang mungkin belum pernah dikunjungi.
Menghargai Waktu dan Kesabaran
Di era serba cepat ini, mengirim dan menerima kartu pos mengajarkan kita untuk lebih menghargai waktu dan kesabaran. Proses menulis, mengirim, dan menunggu kartu pos tiba membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Ajaibnya loh, justru dalam penantian itu, terdapat keindahan dan kesenangan tersendiri yang sering kali terlupakan dalam komunikasi digital.
Komunitas Global yang Bersatu
Hobi bertukar kartu pos juga mempertemukan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Ada banyak komunitas dan platform online yang memfasilitasi pertukaran kartu pos antar negara.
Hal ini memungkinkan kita untuk memiliki teman pena di berbagai tempat, memperluas wawasan, dan saling bertukar cerita serta budaya.
Koleksi yang Bernilai
Bagi sebagian orang, kartu pos bukan hanya sekadar surat, melainkan juga barang koleksi yang bernilai. Banyak kolektor yang mencari kartu pos dengan tema tertentu, seperti pemandangan alam, bangunan bersejarah, atau karya seni. Koleksi ini tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga investasi yang bisa bernilai tinggi di kemudian hari.
Melatih Kreativitas dan Keterampilan Menulis
Menulis kartu pos melibatkan kreativitas dan keterampilan menulis yang baik. Pengirim harus mampu menyampaikan pesan dalam ruang yang terbatas, seringkali dengan gaya yang menarik dan personal. Hal ini dapat membantu mengasah kemampuan menulis dan kreativitas kita.
Kepuasan dalam Sentuhan Fisik
Berbeda dengan pesan digital yang hanya muncul di layar, kartu pos memberikan kepuasan melalui sentuhan fisik. Sentuhan kertas, tekstur perangko, dan aroma khas kartu pos menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan berkesan. Sentuhan fisik ini memiliki daya tarik tersendiri yang sulit diabaikan.
Menghubungkan Generasi
Bertukar kartu pos juga dapat menjadi jembatan yang menghubungkan generasi. Orang tua atau kakek-nenek yang mungkin tidak terlalu akrab dengan teknologi digital, bisa merasa lebih dekat dengan anak atau cucu mereka melalui kartu pos. Ini menjadi cara yang indah untuk menjaga hubungan keluarga dan mengenalkan nilai-nilai tradisional.
Pelarian dari Kehidupan Digital
Di tengah kecanduan terhadap gadget dan dunia maya, bertukar kartu pos menawarkan pelarian sejenak dari kehidupan digital. Aktivitas ini memberi kita kesempatan untuk berhenti sejenak, merenung, dan menikmati momen di dunia nyata. Dengan begitu, kita dapat merasakan keseimbangan antara kehidupan digital dan fisik.
Mewariskan Kenangan
Kartu pos memiliki nilai sentimental yang tinggi. Setiap kartu yang dikirim atau diterima menyimpan kenangan dan cerita yang berharga. Dalam jangka panjang, kartu-kartu ini dapat menjadi warisan yang bercerita tentang perjalanan hidup dan hubungan antarpersonal yang pernah terjalin.
Itulah beberapa hal yang saya rasakan secara pribadi ketika menekuni hobi bertukar kartu pos. Cepatnya jalinan komunikasi melalui kemajuan digital, ternyata tidak melunturkan kesukaan saya pada hal-hal yang berbau personal dan khas dari seseorang, misal bentuk tulisannya, kisah yang ditulisnya, dan juga keunikan cara menghias kartu pos yang dikirim.
Teman-teman ingin mencoba hobi yang satu ini? Cara-cara memulainya sudah saya tulis di beberapa artikel sebelumnya.
10 Comments
Jadi inget waktu dulu sekolah SMA, ada ekstrakurikuler filateli, di mana di dalamnya tempat berkumpul anak-anak yang hobi mengkoleksi kartu pos dan prangko, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sayangnya pas kemarin-kemarin main ke SMA tempat sekolah dulu, katanya ekskul ini sudah tidak ada karena generasi saat ini banyak yang sudah tidak tahu seperti apa kartu pos dan juga prangko
ReplyDeleteIyaa Mbak. Lebih puas kalau megang kartu pos fisik daripada yg elektronik ya. Lebih mudah disimpan juga buat kenang2an.
ReplyDeleteTapi nunggu sampainya emang kudu sabar.
Saya setuju sekali ini, kalau tukar kartu pos terus dihidupkan. Toh, kantor pos juga masih ada. Karena tukar kartu pos membawa kebahagiaan tersendiri, tukar pengetahuan, termasuk koleksi yang berharga.
ReplyDeleteNah, tadi saya baru mampir ke blog Mbak Hani. Dia cerita hobi mengumpulkan perangko. Hanya sayang terhenti karena mulai jarang surat menyurat. Nah, saya sarankan ikut tukar kartu pos saja. Bisa nambah koleksi perangko dari berbagai negara.
Jadi ingat zaman dulu saat masih sekolah dan mahasiswa pas momen menjelang lebaran pastiii kirim-kirim kartu pos lebaran. Kalau ingat zaman tersebut seneng banget rasanya. Kartu pos ini suka saya koleksi lho...tapi sekarang entah dimana kartu -kartu tersebut.
ReplyDeleteHobi bertukar kartu pos adalah cara unik membangun koneksi di dunia yang serba digital. Melalui Postcrossing atau komunitas serupa, kita bisa berinteraksi dengan orang dari berbagai belahan dunia, mempelajari budaya mereka, dan merasakan kehangatan komunikasi yang personal.
ReplyDeleteAaa bener banget, rasanya ada sensasi lain emang kalo masih pake kartu pos gini, apalagi juga kita harus ngehias jg kaan biar caem kek tukeran kartu pos zaman dulu ituuu, effort banget hahaha
ReplyDeleteGak sengaja saya berteman dengan pegawai pos Bandung. Beliau banyak share info terkait perangko dan lainnya yg jadi ciri khas PT Pos.
ReplyDeleteTermasuk kartu pos pastinya
Bener kalau dilanjut kegiatan filateli dan tukaran kartu pos, pastinya seru dan bawa banyak manfaat ya
Jadi ingat era 90an ada sahabat pena. Dulu rajin banget minta foto dan tanda tangan artis cilik dan remaja. Dibalas aja udh seneng banget walau tulisannya ya template lah ya. Tp kan seneng dpt fotonya.
ReplyDeleteKalo postcard, aku dr dulu ga hobi sih tapi hobi ini ternyata banyak banget loh peminatnya sampe skrg. Aku malah hobi koleksi tumbler negara dr gerai kopi itu. Hehe.
Menyenangkan ya mendapatkan kartu pos dengan gambar informatif tentang budaya atau sesuatu yang khas dari lokasi tertentu. Lelah menunggu terbayar saat menerima kartu pos
ReplyDeleteAda kenangan yang tersimpan ketika berkirim kartu pos.
ReplyDeleteDan masih berlaku gak yaah.. mengenal karakter seseorang melalui tulisan tangannya?
Minimal, karena berkirim kartu pos ini butuh effort, jadi bisa dinilai seseorang tersebut melakukan "usaha" yang lebih untuk mengirimkan pesan kepada seseorang yang bermakna.